Untuk penghentian ini, Kemenhub pun telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Menhub juga menambahkan, selain pengerjaan konstruksi di sekitar jalan tol, penghentian sementara proyek konstruksi juga akan dilakukan pada jembatan timbang yang akan dihentikan sementara dari H-7 hingga H+7 angkutan Lebaran 2019. Pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengatakan penghentian sementara proyek konstruksi yang ada di sekitar jalan tol sudah semestinya di lakukan dalam rangka memberikan pelayanan minimum kepada masyarakat pemudik. Menurut dia, langkah itu nantinya harus didukung semua pihak untuk menghindari adanya perlambatan atau kemacetan di sekitar jalan tol dari arah Jakarta ke Jawa Barat, Jawa Tengah hingga sebagian Jawa Timur.
“Saya kira yang lebih penting memang berkoordinasi dengan stakeholder terkait, baik itu dari Kakorlantas, BPJT Kementerian PUPR maupun pemerintah daerah setempat,” ungkapnya. Dia juga menambahkan bahwa salah satu yang perlu diantisipasi adalah mencegah terjadinya kecelakaan. Sebab pemudik jalur darat tidak hanya memanfaatkan mobil pribadi, tetapi juga menggunakan kendaraan roda dua. “Pemudik tahun ini di per kirakan meningkat 10,7% dari tahun lalu, yakni dari 6,1 juta (2018) menjadi 6,8 juta pemudik. Makanya solusi paling tepat mengantisipasi terjadinya kecelakaan adalah dengan memanfaatkan mudik gratis sepeda motor oleh Kementerian Perhubungan,” ungkapnya.
H-5 Puncak di Cikampek
Puncak peningkatan pemudik diperkirakan terjadi pada H-5 atau Jumat (31/5) mendatang. Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek memprediksi puncak arus mudik kendaraan yang akan melintasi tol Jakarta-Cikampek bakal mencapai 77.000 kendaraan lebih meninggalkan Jakarta melalui Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama. General Manager Cabang Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman mengatakan jumlah ini naik sebesar 181% bila dibandingkan dengan lalu lintas harian (LHR) normal yang mencapai 27.000 kendaraan. ”Dengan adanya one way, kami prediksi puncak mudik dapat meningkat hingga mencapai 90.000 kendaraan,” katanya. Raddy juga menjelaskan, ada perubahan kebijakan one way yang semula diterapkan mulai dari GT Cikarang Utama atau di Km 29. Jalur satu arah bakal diberlakukan mulai dari Km 70 tol Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 263 tol Pejagan-Pemalang.
Sementara itu dari Km 29 sampai Km 61 Tol Jakarta- Cikampek bakal diberlakukan skenario contra-flow. Jadwal pemberlakuannya pada pukul 06.00-21.00 WIB.”Contra flow mulai O6.00 hingga 21.00, dari Km 29 sampai Km 61. Namun pemberlakuan itu melihat kondisi lapangan,” ujarnya. Tersambungnya jalan tol trans Jawa akan membuat tol Jakarta- Cikampek meningkat hingga 15% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Puncak arus mudik Lebaran 2019 di jalur tol ruas Batang-Semarang juga diperkirakan terjadi pada H-5.
Jasa Marga Semarang-Batang (JSB) pun terus melakukan percepatan penyiapan infrastruktur guna menyambut para pemudik yang melintasi jalur tersebut seperti menyiapkan 38 gardu di Gerbang Tol Kali Kangkung. Jumlah tersebut lebih banyak bila dibandingkan dengan gardu eksisting sebanyak 13 gardu.
(Abdullah M Surjaya/Hakim/Ichsan Amin/Ahmad Antoni)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)