Bank sentral mencatat perputaran uang tunai masih terpusat di Pulau Jawa senilai Rp49,3 triliun. Angka tersebut di luar distribusi Kantor Pusat (KP) dan kantor BI di Jabodetabek. Untuk Jabodetabek, dana tunai yang sudah beredar sebesar Rp34,8 triliun.
Berdasarkan jumlah pecahan, menurut Rosmaya, peredaran uang pecahan kecil (uang nominal pecahan mulai Rp20.000 ke nominal yang lebih rendah) sudah beredar 93,7%. Adapun uang kecil ini, kata Rosmaya, adalah pecahan uang yang sangat diperlukan masyarakat.
Puncak penarikan uang tunai, kata Rosmaya, akan terjadi di pekan keempat Ramadhan dengan persentase hingga 50% dari total uang yang dicairkan selama Ramadhan.
Bank Indonesia meyakini jika ketersediaan uang tunai masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut, Rosmaya, realisasi penarikan uang tunai di masyarakat rata-rata 92% dari total ketersediaan dana setiap tahunnya.