Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penumpang Pesawat Turun Drastis, Apa Penyebabnya?

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 11 Juni 2019 |10:46 WIB
Penumpang Pesawat Turun Drastis, Apa Penyebabnya?
Pesawat. Ilustrasi: Okezone
A
A
A

JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat jumlah pemudik pada musim liburan Lebaran tahun ini mengalami peningkatan pada moda angkutan darat, laut, maupun moda angkutan kereta api.

Hal berbeda terjadi pada moda angkutan udara yang justru mengalami penurunan. Berdasarkan data Kemenhub, total pemudik yang menggunakan moda angkutan darat, laut, udara, dan perkeretaapian hingga H+5 (Senin, 10/6) mencapai 13.466.286 orang.

Moda angkutan kereta mencatat jumlah yang paling banyak di gunakan masyarakat pemudik dengan jumlah 3.967.696 orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 3.833.264 orang. Sedangkan moda angkutan jalan yang terdiri atas bus dan kendaraan pribadi mencapai 2.756.533 orang.

Baca Juga: Perintah Menteri Rini ke Garuda: Turunkan Harga Tiket Pesawat!

Adapun moda angkutan penyeberangan dan laut masing-masing sebanyak 3.082.157 orang dan 877.531 orang. Sementara moda angkutan udara mencapai 2.782.404 orang.

Khusus untuk moda angkutan udara tahun ini mengalami penurunan signifikan sekitar 28,64% dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 3.899.278 orang.

“Jadi kecuali udara, semua moda angkutan mengalami kenaikan. Namun begitu, secara sistematis kita mencari apa-apa kekurangan yang ada selama angkutan mudik tahun ini sehingga akan lebih memudahkan pemudik ke depannya,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta kemarin.

Budi Karya mengatakan, untuk tiga moda angkutan yang mengalami kenaikan jumlah pe mudik lebih disebabkan minat ke daerah masih cukup tinggi, terutama di daerah Pulau Jawa. Kenaikan jumlah penumpang paling banyak terjadi di moda transportasi kereta api yakni hampir 10% dibanding tahun sebelumnya.

“Moda kereta api yang mengejutkan tahun lalu tumbuh 3%, sekarang melonjak 10%,” katanya. Budi mengatakan, di sektor moda angkutan udara, penyebab berkurangnya penumpang pesawat karena armada yang tersedia terbatas.

Baca Juga: Soal Lion Air, Kemenhub: Banyak Maskapai yang Rugi

Selain itu, lanjut dia, penurunan penumpang ini juga di picu oleh harga tiket yang mahal. “Sebenarnya kalau di Lebaran itu, permintaannya relatif baik, jadi kalau suplainya ada, mungkin turunnya paling hanya 2-3%,” katanya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mengatakan, tahun ini ada sekitar 434 penerbangan tambahan dengan realisasinya hanya 80%.

Terkait harga tiket pesawat, Polana mengatakan bahwa seharusnya sudah lebih murah karena maskapai sudah di instruksikan untuk menurunkan harga tiket 12-16% berdasarkan PM 20/2019. Polana menilai penurunan penumpang pesawat dipicu beralihnya penumpang ke moda darat, yakni angkutan pribadi terutama setelah ada tol Trans-Jawa.

“Kalau di Jawa kan pasti karena banyak beralih ke moda transportasi kereta ataupun jalan. Malah lebih banyak yang mobil pribadi karena dari data sementara itu yang transportasi umum darat juga turun,” katanya. Terkait manajemen mudik, Budi Karya berharap tahun depan memiliki perencanaan mudik yang lebih matang.

Hal ini penting agar mudik tidak hanya memberikan keuntungan bagi para pemain di sektor transportasi, namun juga memberikan suasana nyaman kepada masyarakat.

(Ichsan Amin/Ant)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement