Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jenis-Jenis Reksa Dana, Keuntungan dan Risiko

Jenis-Jenis Reksa Dana, Keuntungan dan Risiko
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Salah satu alternatif investasi di pasar modal Indonesia, terutama untuk investor pemula adalah reksa dana. Investor bisa membeli dan menjual kembali Unit Penyertaan (UP) reksa dana di Manajer Investasi (MI) atau melalui bank yang menjadi supermarket reksa dana.

Ada empat jenis reksa dana yang bisa dipilih investor sebagai alternatif investasi. Reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana pasar uang. Perbedaan keempat jenis reksa dana ini terutama pada underlying asset atau portofolio investasi tiap jenis reksa dana.

Reksa dana saham menginvestasikan dana kelolaan milik investor sebagian besar ke instrumen saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis saham yang dipilih bergantung dari kebijakan masing-masing Manajer Investasi.

 Baca Juga: Ternyata Meraup Cuan Investasi Reksa Dana Bisa Dimulai dengan Cuci Baju Sendiri

Satu Manajer Investasi bisa mengelola beberapa macam reksa dana dari berbagai jenis. Dari potensi keuntungannya, reksa dana saham memiliki peluang keuntungan yang paling tinggi, karena return saham dalam jangka panjang relatif tinggi.

Namun, potensi return yang tinggi diimbangi dengan risiko yang tinggi pula. “High risk, high return”, sesuai dengan prinsip investasi. Reksa dana saham cocok buat investor yang bertipe agresif, berani menghadapi risiko, dan tepat dipilih buat investor yang berinvestasi dalam jangka panjang di atas lima tahun.

Reksa dana campuran berisi portofolio saham dan surat utang (obligasi) dalam komposisi yang berimbang di antara keduanya. Potensi keuntungan reksa dana campuran di bawah reksa dana saham, dengan tingkat risiko juga di bawah reksa dana saham.

 Baca Juga: Jumlah Investor Masih Minim, OJK Sebut Industri Reksa Dana Bisa Berkembang

Reksa dana campuran cocok untuk investor dengan tipe moderat. Investor moderat siap menerima fluktuasi Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana dalam jangka pendek, tetapi juga menginginkan hasil investasi di atas bunga deposito. Untuk mengelola risiko, reksa dana campuran sebaiknya dijadikan alternatif investasi jangka menengah antara 3-5 tahun.

Reksa dana pendapatan tetap, cocok untuk investor bertipe konservatif, atau yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu pendek antara 1-3 tahun. Reksa dana pendapatan tetap mengalokasikan dana kelolaannya pada instrumen surat utang, baik Surat Utang Negara (SUN) maupun obligasi korporasi.

Tingkat risiko investasi reksa dana pendapatan tetap di bawah reksa dana campuran, dengan potensi return yang juga di bawah reksa dana pendapatan tetap. Disebut pendapatan tetap, karena portofolionya berisi surat utang yang memberikan bagi hasil berupa kupon bunga yang tetap.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement