JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan paling lambat pada 1 Juli 2019 seluruh operasional penerbangan domestik dengan pesawat jet di Bandara Internasional Husein Sastranegara dialihkan ke Bandara Internasional Kertajati.
Berikut fakta-fakta menarik tentang operasional penerbangan domestik dengan pesawat jet di Bandara Internasional Husein Sastranegara dialihkan ke Bandara Internasional Kertajati yang dirangkum Okezone, Senin (1/7/2019):
1. 6 Maskapai Pindah Penerbangan ke Bandara Kertajati, Ini Rutenya
Penerbangan domestik dengan pesawat jet dipindah seluruhnya dari Bandara Internasional Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Kertajati paling lambat 1 Juli 2019. Total ada 56 penerbangan terdiri dari 28 take-off dan 28 landing, yang pindah ke Kertajati.
Perpindahan penerbangan tersebut dilakukan bertahap dan tenggat terakhir pesawat jet rute domestik beroperasi di Husein Sastranegara adalah 30 Juni 2019.
Berikut daftar maskapai yang mulai bulan depan mengoperasikan penerbangan domestik di Kertajati, sekaligus rute yang dilayani:
1.Garuda: Surabaya dan Denpasar
2. Citilink: Denpasar, Pekanbaru, Kualanamu, Palembang, Surabaya
3. Lion Air: Pekanbaru, Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar, Kualanamu, Batam, Surabaya, Lombok, Pontianak, Ujung Pandang, Yogyakarta
4. AirAsia: Denpasar
5. Xpress Air: Palembang dan Padang
6. Nam Air: Surabaya
2. Bandara Kertajati Motor Baru Ekonomi Jabar
PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menyatakan kesiapannya melayani perpindahan penerbangan maskapai jet domestik dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Kertajati di Majalengka. Sesuai rencana, perpindahan 56 penerbangan yang meliputi 13 rute domestik ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) tersebut akan dimulai pada 1 Juli 2019 mendatang.
"Kami optimistis Bandara Kertajati ini akan menjadi menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah-daerah di Jawa Barat secara keseluruhan,” kata President Director AP II, Muhammad Awaluddin pada keterangan tertulis, Sabtu (22/6/2019).
3. Alasan Penerbangan Bandara Husein Dipindah ke Kertajati
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan alasan mengapa penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara dipidahkan menuju Bandara Internasional Kertajati. Alasan utamannya adalah karena Bandara Husein Sastranegara sudah tidak bisa mengakomodasi pertumbuhan lalu lintas udara yang terdapat di Provinsi Jawa Barat.
Direktur Bandar Udara Kemenhub M. Pramintohadi Sukarno mengatakan, sepanjang 2016-2018, jumlah penumpang di Bandara Husein mengalami pertumbuhan 6% menjadi 3,86 juta pax. Kargo tumbuh 40% jadi 19,21 juta kilogram, dan lalu lintas pesawat tumbuh 11% jadi 31.865 pergerakan pesawat.
"Jadi mau tidak mau harus pindah karena Bandara Husein sudah maksimal dikembangkan,” ujarnya dikutip dari Inews.id.