Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Joglosemar Jadi Primadona Baru Pikat Turis Asing

Koran SINDO , Jurnalis-Sabtu, 06 Juli 2019 |12:17 WIB
Joglosemar Jadi Primadona Baru Pikat Turis Asing
Foto: Bandara NYIA (Kuntadi/Okezone)
A
A
A

YOGYAKARTA – Pemerintah optimistis kawasan Jogjakarta, Solo, serta Semarang (Joglosemar) bakal menjadi primadona baru bagi wisatawan mancanegara.

Optimisme ini tak lepas dari pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) di Kulonprogo. Tak hanya itu, di kawasan ini juga ditunjang dengan peningkatan kapasitas Bandara Adi Soemarmo (Solo) dan Bandara Ahmad Yani (Semarang).

”Penambahan kapasitas tiga bandara tersebut dilakukan dalam meningkatkan pergerakan pesawat dan penumpang dari dan ke wilayah Joglosemar,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B.

 Baca Juga: Ada Bandara Baru, Ekonomi Kulonprogo Tumbuh hingga 10%

Pramesti mewakili Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada Lokakarya Wartawan Kementerian Perhubungan di Bandara Internasional Yogyakarta, kemarin. Polana mengharapkan strategi transportasi yang sudah terencana ini bisa berjalan baik sehingga mendorong pertumbuhan kemajuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Penambahan wisatawan ini pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Menurut Polana, dalam mewujudkan hal itu, pemerintah pusat memerlukan dukungan dari stakeholder dan pihak terkait, seperti pemerintah daerah (pemda), BUMN, dan swasta.

”Oleh karenanya, saya mengharapkan pemda, BUMN, dan swasta mendukung rencana strategi kami untuk meningkatkan konektivitas di wilayah Joglosemar,” ujarnya.

 Baca Juga: Batik Air-Citilink Sudah Mendarat di Bandara Kulonprogo meski Konstruksi Baru 65%

Sementara itu, PT Angkasa Pura I (API/Persero) percaya diri bisa memberikan dampak positif di daerah Kulonprogo dari pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

Direktur Utama PT AP I Faik Fahmi mengatakan, meski belum 100% beroperasi, YIA akan menampung 14 juta penumpang pada penyelesaian bandara ini di akhir 2019. ”Ini baru 65%, untuk 100%- nya nanti akan selesai pada Desember 2019. Kalau dari sisi kapasitas jika sudah selesai 100% bisa menampung 14 juta penumpang,” ujar Faik.

Menurutnya, pengoperasian YIA masih berjalan temporari, namun sudah disesuaikan berdasarkan kebutuhan penerbangan.

”Saya kira penyelesaian YIA ini menjadi bandara yang pembangunannya tercepat di dunia mungkin, hanya dalam waktu satu tahun lebih sedikit sudah bisa diselesaikan,” ucapnya.

Faik menambahkan, AP I memiliki tiga peran penting. Pertama, sebagai korporasi negara yang memang harus mendapatkan laba sehingga bisa memberikan dividen bagi negara, tapi ada tugas lain yang lebih penting juga sebagai infrastruktur negara.

”Di sini peran strategis kita, bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia itu bisa dipacu dengan pengembangan konektivitas udara,” ungkapnya.

Selain sebagai korporasi negara, peran AP I sebagai agent of development juga diharapkan bisa memberi manfaat bagi masyarakat banyak. (Ichsan Amin)

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement