 
                Indroyono menyatakan, ekspor kayu olahan yang dapat ditingkatkan adalah ekspor kayu gergajian berbasis kayu alam dari Papua dan Papua Barat yang berpotensi menghasilkan ekspor senilai USD175 juta. Lalu mengekspor kayu olahan atau moulding yang diperluas penampangnya dan berbasis kayu alam yang berpotensi menghasilkan nilai ekspor USD682,5 juta,
Selain itu, dengan mengekspor panel kayu berbasis kayu alam yang berpotensi sebesar USD240 juta, dan ekspor moulding berbasis kayu tanaman dengan potensi sebesar USD495 juta.
"Dengan upaya ini saja, mudah-mudahan bisa menambah tambahan devisa sebesar USD1,6 miliar di luar ekspor USD12,17 miliar di tahun lalu. Maka bisa mendekati USD14 miliar, ini lumayan menurut defisit neraca perdagangan," kata dia.
(Fakhri Rezy)