Share

Ekspor Kayu Olahan Turun 5,63% Jadi USD5,58 Miliar

Yohana Artha Uly, Okezone · Kamis 18 Juli 2019 20:03 WIB
https: img.okezone.com content 2019 07 18 320 2080726 ekspor-kayu-olahan-turun-5-63-jadi-usd5-58-miliar-POpnoWLzMu.jpg Kayu (Okezone)

JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) mencatatkan, ekspor kayu olahan Mencapai USD5,58 miliar hingga semester I-2019. Realisasi ini turun 5,63% dari ekspor di semester I-2108 yang sebesar USD5,91 miliar.

Secara rinci, nilai ekspor tersebut berasal dari ekspor furnitur kayu yang sebesar USD695,2 juta atau turun 0,31% dari periode sama tahun lalu yang sebesar USD697,3 juta, ekspor panel senilai USD1,05 miliar atau turun 16,32% yoy dari USD1,25 miliar.

 Baca juga: Pasok Kebutuhan Industri Kayu, 140 Kelompok Petani Hutan Difasilitasi

Kemudian ekspor paper senilai USD1,93 miliar turun 1,33% yoy dari USD1,96 miliar, ekspor pulp senilai USD1,30 miliar naik 1,67% yoy dari USDUSD1,28 miliar. Juga dari ekspor veneer yang sebesar USD48,50 juta turun 9,10% yoy dari USD53,30 juta.

 Kayu

Kemudian ekspor woodworking sebesar USD524 juta atau turun 18,42% yoy dari USD642,30 juta dan ekspor chipwood (serpih kayu) yang sebesar USD26,50 juta atau turun 6,35% yoy dari USD24,90 juta.

 Baca juga: Banjir Orderan, Produk Kayu Ringan RI Catat Potensi Transaksi Rp79 Miliar

Ketua Umum APH lndroyono Soesilo menyatakan, penurunan ekspor kayu olahan tersebut seiring dengan penurunan permintaan kayu olahan dunia, terutama plywood dan woodworking yang pasokannya terutama berasal dari hutan alam. Hal ini juga yang membuat penurunan nilai ekspor panel dan woodworking mengalami penurunan terdalam.

“Menurunnya produksi plywood dan woodworking ini juga berpengaruh nyata terhadap menurunnya permintaan kayu bulat di pasar domestik,” kata lndroyono di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (18/7/2019).

 Baca juga: Menko Darmin: Sistem Verifikasi Legalitas Kayu Tingkatkan Ekspor Kehutanan

Oleh sebab itu, APHI berupaya untuk bisa menggenjot nilai ekspor kayu olahan. Di antaranya dengan memanfaatkan hasil hutan kayu dari jenis-jenis komersial yang belum dikenal pasar secara luas.

Follow Berita Okezone di Google News

Indroyono menyatakan, ekspor kayu olahan yang dapat ditingkatkan adalah ekspor kayu gergajian berbasis kayu alam dari Papua dan Papua Barat yang berpotensi menghasilkan ekspor senilai USD175 juta. Lalu mengekspor kayu olahan atau moulding yang diperluas penampangnya dan berbasis kayu alam yang berpotensi menghasilkan nilai ekspor USD682,5 juta,

Selain itu, dengan mengekspor panel kayu berbasis kayu alam yang berpotensi sebesar USD240 juta, dan ekspor moulding berbasis kayu tanaman dengan potensi sebesar USD495 juta.

"Dengan upaya ini saja, mudah-mudahan bisa menambah tambahan devisa sebesar USD1,6 miliar di luar ekspor USD12,17 miliar di tahun lalu. Maka bisa mendekati USD14 miliar, ini lumayan menurut defisit neraca perdagangan," kata dia.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini