JAKARTA - PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) mencatatkan laba bersih semester pertama 2019 sebesar Rp14,075 miliar atau turun 20,64% dibanding periode yang sama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp17,73 miliar.
Kondisi ini terbalik dengan pencapaian pendapatan perusahaan milik Erick Thohir sepanjang semester I 2019 yang justru naik 5,08% menjadi sebesar Rp70,39 miliar dibanding semester I tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp66,9 miliar. Demikian seperti dikutip Harian Neraca, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Baca Juga: Mahaka Media Catatkan Rugi Rp6,9 Miliar
Tetapi, beban pokok pendapatan naik 20,26% menjadi Rp51,22 miliar dibanding akhir semester I 2018 yang tercatat sebesar Rp42,59 miliar. Adapun pada catatan ekuitas tertulis sebesar Rp228,99 miliar atau naik 2,599% dibanding akhir tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp223,19 miliar.
Sedangkan kewajibanperseroantercatat senilai Rp112,2 miliar atau mengalami penurunan 2,85% dibanding akhir tahun 2018 yang tercatat senilai Rp115,5 miliar. Sementara aset perseroan tercatat senilai Rp341,2 miliar atau turun 0,73% dibanding akhir tahun 2018 yang tercatat senilai Rp338,7 miliar.
Baca Juga: Suspensi Dicabut, Saham Mahaka Langsung Ngebut 12,82%
Saat ini, pangsa pasar MARI saat ini sudah mencapai 46% dengan kontribusi terbesar masih berasal dari Gen FM dan Jak FM. Selain dua chanel tersebut, MARI juga akan mengejar pangsa pasar dari HOT FM yang memiliki basisi pendengar musik dangdut. Namun, dari sisi JAK FM dan Gen FM masih memiliki potensi untuk diperluas. Pangsa pasar MARI pun ditargetkan dapat meningkat sampai 53% pada tahun ini.
Kemudian guna memacu pertumbuhan bisnisnya, perseroan segera merealisasikan pembentukan anak usaha baru di sektor digital bersama dengan konsorsium yang terdiri atas 4 perusahaan rekaman. Anak usaha baru tersebut, kata Adrian Syarkawi, akan bernama PT Mahaka Radio Digital.
Perusahaan berpartner dengan PT Quatro yang merupakan konsorsium dari 4 perusahan rekaman di Indonesia yaitu Musica, Aquarius, My Music dan Trinity. MARI memiliki 80% saham dari PT Mahaka Radio digital.
Presiden Direktur MARI, Adrian Syarkawie pernah bilang, anak usaha baru ini nantinya akan fokus menjalankan aplikasi noice. Dia membandingkan jika radio analog bisa memperoleh pendapatan iklan, maka radio digital selain iklan juga ada peluang juga untuk masuk ke end user.
Hal ini berarti potensi pendapatan bisa lebih besar. Tahun ini, MARI akan fokus dalam mengejar jumlah pendengar dan mengumpulkan konten, untuk selanjutnya memberikan kontribusi pendapatan lebih besar.
(Dani Jumadil Akhir)