JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kepada Bank Indonesia untuk menjaga stabilisasi nilai tukar. Salah satunya adalah dengan tidak sering menaikan suku bunga acuannya (BI-Rate).
Menurut Jusuf Kalla, suku bunga yang stabil akan ikut membantu mendogkrak pertumbuban ekonomi negara. Pasalnya, nilai tukar yang stabil akibat suku bunga yang rendah akan mendatangkan investor luar negeri ke Indonesia.
Baca juga: Di Depan Wapres JK, Gubernur BI Pamer Turunkan Suku Bunga Acuan
"Namanya inflasi rendah itu 3,5% hingga 5% kata Pak Gubernur (Gubernur BI Perry Warjiyo) tadi. Iya tapi juga asal jangan naikkan bunga tinggi juga," ujarnya di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Selain itu Bank Indonesia juga perlu ikut serta dalam menjaga angka inflasi agar tetap berada di level rendah. Pemerintah menargetkan inflasi tahun ini berada di level 3,5% plus minus 1%.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Sempat Tekan Investasi
Menurut JK, saat ini perbankan mengukur bunga deposito itu berdasarkan angka inflasi nasional. Bila inflasi tinggi, maka masyarakat akan tertarik untuk menempatkan dana di deposito.
"BI penting jaga keseimbangan moneternya, keseimbangan uang beredar, keseimbangan bunga. Tapi pemerintah juga penting dalam menjaga ini," jelasnya.