Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

JK Minta BI Jangan Sering Naikan Suku Bunga Acuan

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 25 Juli 2019 |15:09 WIB
JK Minta BI Jangan Sering Naikan Suku Bunga Acuan
Jusuf Kalla (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kepada Bank Indonesia untuk menjaga stabilisasi nilai tukar. Salah satunya adalah dengan tidak sering menaikan suku bunga acuannya (BI-Rate).

Menurut Jusuf Kalla, suku bunga yang stabil akan ikut membantu mendogkrak pertumbuban ekonomi negara. Pasalnya, nilai tukar yang stabil akibat suku bunga yang rendah akan mendatangkan investor luar negeri ke Indonesia.

 Baca juga: Di Depan Wapres JK, Gubernur BI Pamer Turunkan Suku Bunga Acuan

"Namanya inflasi rendah itu 3,5% hingga 5% kata Pak Gubernur (Gubernur BI Perry Warjiyo) tadi. Iya tapi juga asal jangan naikkan bunga tinggi juga," ujarnya di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

 JK

Selain itu Bank Indonesia juga perlu ikut serta dalam menjaga angka inflasi agar tetap berada di level rendah. Pemerintah menargetkan inflasi tahun ini berada di level 3,5% plus minus 1%.

 Baca juga: Sri Mulyani Sebut Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Sempat Tekan Investasi

Menurut JK, saat ini perbankan mengukur bunga deposito itu berdasarkan angka inflasi nasional. Bila inflasi tinggi, maka masyarakat akan tertarik untuk menempatkan dana di deposito.

"BI penting jaga keseimbangan moneternya, keseimbangan uang beredar, keseimbangan bunga. Tapi pemerintah juga penting dalam menjaga ini," jelasnya.

Asal tahu saja pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juli 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25% menjadi 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.

Kebijakan tersebut ditempuh Bank Sentral sejalan dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi dan perlunya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, di tengah kondisi ketidakpastian pasar keuangan global yang menurun dan stabilitas eksternal yang terkendali.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement