Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fakta di Balik Proyek Krakatau Steel yang Dipaksakan Telan Kerugian Rp10 Triliun

Feby Novalius , Jurnalis-Sabtu, 27 Juli 2019 |06:19 WIB
Fakta di Balik Proyek Krakatau Steel yang Dipaksakan Telan Kerugian Rp10 Triliun
Krakatau Steel (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Apa yang menjadi penyebab meruginya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mulai terungkap. Komisaris Independen Krakatau Steel Roy Maningkas buka-bukaan soal kondisi perusahaan seperti apa.

Okezone pun merangkum sejumlah fakta menarik soal meruginya Krakatau Steel karena adanya proyek yang dipaksakan Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN). Berikut fakta-faktanya, Sabtu (27/7/2019):

1. Komisaris Krakatau Steel Mengundurkan Diri

Komisaris Independen PT Krakatau Steel Roy Maningkas mengajukan surat permohonan pengunduran diri sebagai Dewan Komisaris kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham. Permohonan pengunduran diri ini terkait proyek blast furnace.

Menurut Roy, surat pengunduran diri sudah disetujui oleh Kementerian BUMN lewat pesan singkat Whatsapp. Pengunduran diri secara resmi akan beralaku 30 hari sejak hari ini.

“Sudah disetujui oleh pak Fajar (Deputi BUMN) 30 hari terhitung sejak pengajuan surat diterbitkan,” ujarnya.

Roy mengatakan, pada hari ini permohonan pengunduran diri disampaikan kepada Sekertaris Kementerian BUMN. Pasalnya, surat yang semula akan disampaikan lagi pada Menteri BUMN ini ternyata Rini sedang tidak ada di kantor.

2. Alasan Komisaris Krakatau Steel Mundur

Roy menjelaskan, alasan mengapa dirinya ingin mengundurkan diri adalah karena proyek Blast Furnance yang dipaksakan untuk selesai dalam waktu dua bulan saja. Padahal menurutnya, ada banyak item yang harus diuji terlebih dahulu sebelu benar-benar dioperasikan.

Sebab hal tersebut berkaitan dengan keandalan dan juga keamanan ketika memproduksi. Ditambah lagi, dalam kontrak ujicoba minimal harus dilakukan dalam waktu 6 bulan.

“Poinnya saya saya enggak tahu proyek Blast Furnance itu bisa dilanjutkan atau tidak,” ucapnya.

3. Proyek yang Bikin Krakatau Steel Rugi

Proyek blast furnace PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang dimulai sejak 2011 disebut sebagai proyek yang serba salah. Sebab bagaimanapun, proyek ini akan merugikan perusahaan.

Komisaris Independen Krakatau Steel Roy Maningkas mengatakan, jika dilanjutkan proyek ini akan mengalami kerugian sekitar Rp1,3 triliun setiap tahunnya. Sedangkan jika dihentikan, maka perseroan akan kehilangan uang sekitar Rp10 triliun.

Pasalnya, sejak dimulai pada 2011, perseroan sudah mengeluarkan uang sekitar USD714 juta atau setara Rp10 triliun. Angka ini mengalami pembengkakan Rp3 triliun dari rencana semula yang hanya Rp7 triliun.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement