JAKARTA - Kebutuhan biaya ibu kota baru diperkirakan mencapai Rp466 triliun. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, porsi APBN dalam pembiayaan ibu kota baru hanya 19%
"Perlu disampaikan total kebutuhan untuk ibu kota baru Rp466 triliun. nantinya 19% dari APBN," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Baca Juga: Ini Tahapan Pembangunan Ibu Kota Baru
Jokowi menjelaskan, pembiayaan 19% dari APBN merupakan skema pengelolaan aset di ibu kota baru dan DKI Jakarta. Sementara, sisa pembiayaan ibu kota baru berasal dari investasi swasta maupun BUMN.
"Sisanya dari KPBU serta investasi langsung swasta dan BUMN," ujar Jokowi.
Baca Juga: Jokowi: Banyak Pertanyaan Kenapa Ibu Kota Harus Pindah
Sebelumnya, sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kartanegara menjadi lokasi ibu kota baru. Hal ini diumumkan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan tiga klaster untuk memulai pembangunan ibu kota baru. Dengan klaster tersebut diharapkan konstruksi ibu kota baru bisa segera dipercepat.
(Dani Jumadil Akhir)