NEW YORK - Kurs Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sekeranjang mata uang utama pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) jelang keputusan The Fed menurunkan suku bunga.
Pelemahan dolar AS juga terseret anjloknya harga minyak dan euro yang lebih kuat. Terhadap sekeranjang rivalnya, greenback 0,35% lebih rendah ke 98,266.
Baca Juga: Wall Street Menguat Menanti Penurunan Suku Bunga The Fed
Tercatat, euro naik 0,59% setelah survei berpengaruh menunjukkan kepercayaan investor Jerman yang lebih cerah. Indeks ZEW meningkat menjadi -22,5 pada September dibandingkan perkiraan -37 dan pembacaan Agustus -44,1.
Sementara itu, harga minyak turun sekitar 6% pada hari Selasa setelah menteri energi Arab Saudi mengatakan selah sepenuhnya memulihkan produksi minyaknya, setelah serangan selama akhir pekan yang menutup 5% dari produksi minyak global. Itu membalikkan beberapa kenaikan dolar pada hari Senin ketika investor bergegas ke aset safe-haven.
"Mungkin itu sebabnya euro sedikit lebih baik di sini," kata ahli strategi mata uang di Macquarie Group Thierry Wizman seperti dilansir Reuters, Jakarta, Rabu (18/9/2019).
"Anda juga memiliki beberapa data bagus di Eropa yang juga memicu sedikit reli euro hari ini," katanya.
Baca Juga: Penjualan Ritel Meningkat, Dolar AS Menguat
Sementara banyak investor mengharapkan Fed untuk mengumumkan penurunan suku bunga 25 basis poin setelah penutupan pertemuan kebijakan dua hari pada hari Rabu, beberapa percaya itu mungkin merupakan penurunan suku bunga terakhir untuk sementara tidak ada lebih banyak bukti perlambatan ekonomi AS.
"Jika Fed memotong 25 basis poin, maka kami pikir ini akan menjadi yang terakhir sampai kami benar-benar melihat tanda-tanda resesi," kata ahli strategi Brown Brothers Harriman.

(Dani Jumadil Akhir)