NEW YORK - Harga minyak mentah turun lebih dari 1% pada perdagangan Rabu (25/9/2019) waktu setempat. Hal ini dikarenakan pasokan minyak mentah AS secara tak terduga naik dan Arab Saudi masih melakukan pemulihan dari perkiraan produksi minyaknya.
Melansir Reuters, Jakarta, Kamis (26/9/2019), minyak mentah Brent ditutup turun 71 sen atau 1,1% ke USD62,39 per barel. Sementara itu minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 80 sen atau 1,4% ke USD56,49 per barel.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Anjlok hingga 2% di Tengah Memanasnya Perang Dagang
Persediaan minyak mentah AS secara tak terduga naik ke 2,4 juta barel pekan lalu. Administrasi Informasi Energi mengatakan, penurunan minyak mentah tidak sesuai perkiraan para analis di 249.000 per barel.

Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi mengembalikan kapasitas produksi menjadi 11,3 juta barel per hari. Pemulihan ini lebih cepat yang diperkirakan setelah serangan 14 September yang mengurangi separuh lebih dari setengah produksi kerajaan.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Naik 1% di Tengah Kekhawatiran Pasokan Arab Saudi
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman dan kepala eksekutif perusahaan minyak negara Aramco, Amin Nasser menyatakan produksi akan sepenuhnya kembali online pada akhir September.
Pasar global telah melemah pada hari Selasa setelah Trump mengkritik praktik perdagangan China di Majelis Umum PBB dan mengatakan ia tidak akan menerima "kesepakatan buruk" dalam negosiasi perdagangan AS-China.
Baca juga; Harga Minyak Tergelincir di Tengah Kekhawatiran Baru Perang Dagang
China adalah importir minyak terbesar di dunia dan konsumen minyak mentah terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Pasar hampir memangkas semua keuntungan sejak serangan itu.
Commerzbank's Carsten Fritsch mengatakan penurunan harga minggu ini terlalu dini.
"Masuk akal untuk meragukan bahwa Saudi Aramco telah membuat pemadaman di fasilitas yang terkena dampak hampir sepenuhnya," katanya.
(Fakhri Rezy)