JAKARTA - PT Ginting Jaya Energi mengumumkan peluncuran penawaran umum perdana (IPO) sebanyak 750.000.000 lembar saham. Hal itu mewakili sekitar 30,29 % dari modal yang dikeluarkan dan disetor Perseroan setelah penawaran umum perdana.
Perusahaan telah mengajukan permohonan untuk mendaftarkan saham ini pada Bursa Efek Indonesia. Tujuan penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran umum untuk pembelian Rig, pembelian aset berbentuk tanah, pelunasan sebagian utang leasing dan modal kerja.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan performa bisnis perusahaan di masa depan PT MNC Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek perusahaan.
Baca Juga: IPO, Itama Ranoraya Patok Harga Saham Rp50
Direktur Utama PT Ginting Jaya Energi Jimmy Hidayat mengatakan bahwa untuk menangkap momentum di depan terutama meningkatnya peranan perusahaan lokal untuk industri minyak dan gas di Indonesia maka PT Ginting Jaya Energi, Tbk membutuhkan dukungan investasi untuk dapat melakukan ekspansi selama 5 tahun ke depan.
"Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya didukung oleh tim yang berpengalaman mulai dari ahli engineering, operating, safety, procurement, serta marketing yang handal," ujar dia di Jakarta (2/10/2019).
Dia menuturkan perseroan dipimpin oleh jajaran tim yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam industri migas. Founder dan beberapa Manajemen bahkan mengawali karirnya di beberapa perusahaan kontraktor migas ternama di Indonesia.
"Pengalaman bertahun-tahun di industri migas menjadi kekuatan Perseroan karena dengan pengalaman tersebut memberikan wawasan dan pemahaman di industri migas," tutur dia.
Baca Juga: Indonesia Masuk Peringkat ke-10 Pasar IPO Global
Perusahaan juga telah meraih berbagai penghargaan dalam menjalankan bisnisnya dan memiliki sertifikat kompetensi dan kualifikasi perusahaan jasa WOWS non konstruksi, sertifikasi kualifikasi System Management Health, Safety and Environment (SMHSE) kontraktor sebagai vendor lulus kategori risiko menengah dan tinggi, OHSAS 18001:2007 untuk Occupational Health and Safety Management System, ISO 14001:2015 untuk Environment Management System dan ISO 9001:2015 untuk Quality Management System.
"Komposisi penggunaan dana yang berhasil dihimpun nantinya dialokasikan untuk 61,0% pengembangan usaha dalam bentuk penambahan 7 rig workover dan well services (Wows) perseroan," jelas dia.