Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Milenial Indonesia Tergoda Pensiun Dini untuk Investasi Saham

Milenial Indonesia Tergoda Pensiun Dini untuk Investasi Saham
Saham (Shutterstock)
A
A
A

Adi Atma Kurniawan (23) adalah salah seorang anggota di komunitas ISP yang didirikan Frisca. Baru sepekan belakangan ia menjadi investor saham, setelah berbulan-bulan memelajari soal investasi.

"Dulu hanya sekedar ngobrol sama teman tentang saham dan mulai tertarik."

"Setelah itu mulai follow akun-akun tentang financial di IG (Instagram). Nah dari situ jadi tahu kalau dari beberapa instrumen investasi ternyata saham yang memberikan return paling tinggi."

"Dari situ mulai ingin cari tahu dan tertarik biar uang enggak habis enggak jelas, lebih baik diarahkan ke investasi khususnya saham," utaranya.

Sepaham dengan Adi, Reza Riwanda (24) juga berpendapat saham merupakan instrumen paling tepat untuk mengeruk keuntungan tinggi.

"Setelah saya gali informasinya, saya jadi tertarik karena saham bisa dapat return (keuntungan) tinggi tapi emang resiko juga tinggi sih."

"Kalau emas dan sukuk kan return kecil dan kadang butuh 4 tahun dan lihat pergerakannya juga susah di mana paling patokannya ya Antam (BUMN Aneka Tambang)."

"Kalau saham kan bisa di monitor langsung jadi itu yang buat saya mau nabung saham dan dividennya," tutur pemuda yang bekerja di konsultan asing ini.

Berbeda dengan Adi, Reza tak bergabung dengan komunitas ISP. Ia belajar saham dari temannya yang lebih dulu terjun sebagai investor, dan dari film.

"Saya sempat nonton film tentang uang dan krisis housing market di 2008."

"Di situ saya belajar, jadi kalau saham blue chip pada kena krisis, kesempatan serok sahamnya gede dan bisa dapet lot (lembar saham) banyak, tapi memang harus sabar nunggu recover-nya tapi dijamin return tinggi," jelasnya.

Sama seperti Frisca dan Adi, Reza juga ingin kebebasan finansial dan bercita-cita untuk pensiun dini.

"Saya enggak mau nanti kalau punya anak, saya menjadi beban (anak)."

"Gaji habis cuma buat cicilan. Kalau sewaktu-waktu kenapa-kenapa atau saya mau pensiun dini kan enggak perlu khawatir," ujarnya.

Cerita yang berbeda digulirkan Jessica Wijaya (28). Milenial yang tinggal di Jakarta ini tertarik 'bermain' saham justru dari suaminya.

Setelah total terjun ke pasar modal di tahun 2014, ia mendirikan komunitas online bernama Jess Investing Club akhir tahun lalu, dan kini berhasil menjaring 6500 pengikut.

Dua bulan belakangan, Jessica mengaku tengah menggarap proyek pemberdayaan ibu rumah tangga yang fokus pada investasi saham.

"Saya melihat banyak yang masih belum mengenal investasi secara benar, jadi tergantung aja sama penghasilan suaminya."

"Padahal stock investing (berinvestasi di saham) itu pas banget untuk ibu rumah tangga yang ingin mengelola uang untuk investasi jangka panjang."

"Karena enggak makan banyak waktu dan bisa dilakukan kapan saja secara online," jelasnya.

Di proyek ini, Jessica membantu 9 ibu rumah tangga yang ia fasilitasi mulai dari buka rekening sampai mengedukasi cara memilih saham yg tepat, termasuk kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement