JAKARTA - Keuntungan yang besar membuat banyak orang tertarik untuk terjun ke pasar modal dengan berinvestasi saham.Hal ini membuat sejumlah milenial Indonesia ingin pensiun dini untuk merambah investasi tersebut.
Beberapa dari mereka bahkan terjun ke masyarakat dengan membentuk komunitas yang memotivasi investasi saham. Terinspirasi Warren Buffet -investor terkemuka dunia, Frisca Devi Choirina tertarik untuk memelajari saham di tahun 2010, tahun pertamanya memulai perkuliahan.
Baca juga: Menangkal Jerat Investasi Bodong
Berawal dari keikusertaan dalam kompetisi pasar modal, Frisca akhirnya memutuskan untuk memperdalam pengetahuan tentang saham dengan bergabung dalam kelompok studi pasar modal di kampusnya, Universitas Diponegoro Semarang.

"Motivasi terbesar pengen bisa pensiun sebelum masa pensiun, alias pensiun di usia muda," ujarnya.
Baca juga: Reksa Dana, Alternatif Investasi Investor Pemula
"Financial freedom (kebebasan keuangan) sebelum umur 40 kayaknya kan seru," tambahnya melansir ABC, Jakarta, Minggu (6/10/2019).
Frisca mengakui, saat ia pertama berinvestasi saham 9 tahun lalu, tak banyak milenial yang berpandangan sama dengan dirinya. Namun kala itu, ia memiliki alasan kuat.
"Kebetulan saya anak tunggal dan ortu (orang tua) sudah enggak ada semua. Jadi makin terdorong secara psikologis buat survive (bertahan) hidup mandiri dengan merdeka finansial di usia muda," ceritanya.
Menurut perempuan berhijab ini, literasi finansial belum merata ke kalangan milenial.
"Kebanyakan milenial masih malas buat belajar saham gara-gara sudah identik dengan grafik yang membuat mereka beranggapan 'pusing harus ngamatin gitu2an'."
Baca juga: Mencermati Fluktuasi Harga Saham
"Ditambah kalau masih ada yang berpikiran butuh modal besar buat beli saham. Padahal kan enggak begitu praktiknya," kata ibu satu anak ini.
Berangkat dari kegelisahan itu, Frisca lantas membentuk komunitas Investor Saham Pemula (ISP) di tahun 2014.
Kini, komunitas yang dibentuknya telah memiliki 400 duta yang tersebar di 52 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, dan juga Hong Kong serta Singapura. Komunitas ini bahkan memiliki lebih dari 100 ribu pengikut di media sosial dan lebih dari 4000 orang di grup percakapan privat.