Kesepakatan itu menyangkut kerja sama Sovereign Wealth Fund (dana abadi yang dikelola untuk investasi), pendidikan, pertanian, kerja sama energi di sektor hilir dengan Pertamina, dan bantuan pendirian masjid di Solo.
Di Abu Dhabi saya diterima oleh Putra Mahkota UEA tersebut. Bahkan saya diminta duduk di sebelah Beliau untuk diperkenalkan di hadapan 300 anggota DPR mereka. Bagi saya ini adalah satu cara Beliau menunjukkan penghormatan, bukan untuk saya, tapi untuk Indonesia.
Baca Juga: Kesan Luhut 5 Tahun Bersama Presiden Jokowi, Singgung Pidato Winter is Coming
Tidak hanya itu, saya juga selalu menerima respons yang begitu cepat dari Beliau untuk setiap poin kerja sama yang saya laporkan.
“Jenderal Luhut, apa progres dari pertemuannya,” tanya Putra Mahkota yang juga tidak segan menunjukkan hormatnya kepada saya yang lebih senior secara jenjang karier militer. Saya kemudian menyebutkan satu persatu progres.

Pertama mengenai SWF di mana bulan depan pihak UEA akan bertemu dengan Menteri Keuangan RI dan PT SMI membahas skema dan peraturan yang diperlukan.
“Ok, Suhail make sure ini harus jalan, saya mau akhir tahun harus selesai,” perintahnya langsung kepada Menteri Energi dan Industri UEA.
“OK, done,” jawaban yang senada seperti ini juga diucapkannya untuk poin-poin yang lain.