JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) dan PT Sriwijaya Air harus melakukan grounded (tidak dioperasikan) pesawat Boeing 737-800 NG lantaran ditemukan adanya keretakan.
Baca Juga: Pesawat 737 NG Retak, Garuda Minta Ganti Rugi ke Boeing
Tercatat Garuda Indonesia ada 1 pesawat yang dipastikan tidak dioperasikan. Sementara untuk Sriwijaya Air ada 2 pesawat yang ditemukan dengan kendala yang sama.
Terkait hal tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meminta kepada maskapai untuk melakukan pemeriksaan kembali kepada seluruh pesawat milik masing-masing perseroan. Dirinya juga belum mendapat laporan berapa kerugian oleh masing-masing maskapai.
Baca Juga: Meski Rugi Rp2,4 Triliun, Garuda Harus Sampaikan Revisi Laporan Keuangan
"Tiga pesawat grounded. Namun kita juga memberikan suatu rekomendasi pada maskapai agar melakukan suatu cek kepada pesawatnya," ujar dia usai acara dialog 100 ekonom bersama JK di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Menurut dia, sejauh ini Kemenhub juga telah melakukan pemeriksaan pesawat Boeing 737-800 NG milik maskapai nasional. Akhirnya ditemukan tiga pesawat yang mengalami keretakan.
"Jadi, itu sudah ada rekomendasi dari FAA (Otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat) bahwa memang ada masalah. Dan kita sudah melakukan facts finding ternyata ada tiga," ungkap dia.
Dia menambahkan, sampai saat ini, Kemenhub belum bisa memastikan kapan ketiga maskapai nasional tersebut diperbolehkan kembali beroperasi.
"Hingga saat ini ada belum rekomendasi dari Boeing," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)