JAKARTA - Angka lifting minyak dan gas bumi (Migas) hingga kuartal III 2019 hanya mencapai 1,7 juta barel setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/BOEPD). Angka ini mengalami penurunan karena pada kuartal II-2019, lifiting migas mencapai 1,8 juta BOEPD.
Adapun rinciannya, lifting minyak 745.000 barel per hari atau turun dari kuartal II sebanyak 752.000 barel per hari. Sementara lifting gas 1,05 juta barel per hari sama dengan realisasi lifting di kuartal II-2019.
Baca Juga: Diambil Alih Pertamina, Kok Bisa Lifting Migas Anjlok?
Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, ada beberapa hal yang menyebabkan lifitng migas turun. Pertama, adanya penurunan harga gas dunia, sehingga banyak perusahaan yang menurunkan produksi karena khawatir tidak terjual seluruhnya.

“Kita mengalami beberapa gangguan, pertama harga gas dunia yang sangat rendah, sehingga kita lebih baik menyimpan gasnya dari pada kita jual. Itu berdampak pada mengurangi produksi,” ujarnya dalam acara konferensi pers di Kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Baca Juga: Lifting 5 Blok Pertamina Anjlok, Menteri Jonan Semprot Bos SKK Migas
Meskipun begitu, Dwi masih optimis target lifitng sesuai APBN 2019 bisa tercapai. Pada APBN 2019, pemerintah menargetkan lifting migas sebesar 2 juta barel per hari.
“Triwulan empatnya sudah bagus jadi kita tidak ada lagi kartu-kartu yang tidak terambil,” ucapnya
Mantan Direktur Utama Pertamina itu menambahkan, selain turunnya harga gas dunia, faktor kebakaran seperti di Sumatera juga menjadi penyebab turunnya lifting pada kuartal III-2019, sehingga, kegiatan produksi terpaksa harus dihentikan terlebih dahulu.
“Kedua adalah karena kebakaran, jadi di daerah Sumatera terutama Rokan harus ada beberapa yang kita stop dulu supaya aspek keselamatannya tidak masalah,” jelas Dwi.
Faktor yang ketiga adalah kebocoran minyak di Blok Offshore North West Java (ONWJ) milik Pertamina Hulu Energi (PHE). Padahal, Blok ONWJ di Karawang ini semula diproyeksikan bisa menambah angka lifiting di kuartal III.
“Ketiga kejadian ONWJ, sehingga tadinya ada tambahan lifting menjadi tidak terjadi karena kejadian itu,” ucapnya
(Feby Novalius)