JAKARTA - Harga saham Nokia anjlok pada perdagangan akhir pekan lalu. Hal tersebut dikarenakan, investor bereaksi terhadap laporan keuangan kuartal III-2019.
Melihat laporan keuangan kuartal III-2019 memang tidak begitu mempengaruhi pergerakan sahamnya. Namun, Pemangkasan prediksi keuangan 2019-2020 serta penghentian pembayaran dividen mengacaukan saham Nokia.
Baca juga: AS-China Segera Damai, Indeks S&P 500 Cetak Rekor Tertinggi
Melansir Nokiamob, Jakarta, Senin (28/10/2019), dari laporan tersebut membuat saham Nokia anjlok hingga 23% di bursa efek Helsinki dan New York Stock Exchange (NYSE). Penurunan tersebut setelah ditambahkan penutupan pada hari Jumat 25 Oktober yang turun sekira 3%.
Kapitalisasi pasar menunjukan bahwa Nokia membuka minggunya dengan USD29,1 miliar. Dengan kejatuhan tersebut, Nokia menutup kapitalisasi pasarnya di USD21,16 miliar.
Baca juga: Wall Street Tergelincir Menanti Laporan Kinerja Amazon
Dengan demikian, kerugian yang Nokia alami hampir mencapai USD8 miliar atau sekitar 27%. Ini disebabkan oleh pengumuman dari laporan keuangan kuartal ketiga 2019 tersebut.
Dari grafik yang ada, terpantau saham Nokia mencapai penurunan yang sangat signifikan sejak tanggal 21 hingga 25 Oktober.
Baca juga: Wall Street Menguat Ditopang Positifnya Kinerja Microsoft hingga Tesla
Untuk itu, Nokia akan memulai kembali pembayaran dividen setelah perusahaan memiliki kas bersih sebanyak EUR2 miliar (USD2,2 miliar). Sementara itu, ketersediaan kas bersih yang diperkirakan pada akhir tahun hanya EUR1,5 miliar (USD1,6 miliar).
Chief Financial Officer Nokia Kristian Pullola mengklarifikasi langkah-langkah Nokia saat ini memiliki jangkauan yang sangat baik dari semua angka yang terkait dengan situasi Nokia baru-baru ini.
(Fakhri Rezy)