Grab dan Gojek memulai bisnis kendaraan online dan terus berkembang ke daerah lain, termasuk pembayaran digital dan pinjaman. Mereka mampu menghasilkan volume besar data dari pengguna mereka secara teratur, dan itu memungkinkan perusahaan untuk memahami harapan, perilaku, dan sentimen konsumen.
"Meskipun mereka memiliki banyak waktu, mereka masih memperjuangkannya untuk mendapatkan kepercayaan," kata Baijal.
Baijal menjelaskan bahwa pada titik ini, kebanyakan orang masih akan mencari bank untuk menyetor gaji mereka karena mereka dianggap lebih dapat dipercaya. Studi ini mengidentifikasi lima area di pasar layanan keuangan online: pembayaran, pengiriman uang, pinjaman, asuransi, dan investasi.
Pembayaran digital diperkirakan melampaui usd1 triliun nilai transaksi pada tahun 2025, sementara pinjaman online akan muncul sebagai kontributor pendapatan terbesar dari waktu ke waktu.
64 juta bisnis kecil dan menengah di Asia Tenggara juga termasuk dalam kategori underbanked, di mana perusahaan-perusahaan itu berjuang untuk mendapatkan kredit yang terjangkau.
Penggunaan teknologi keuangan dan data berpotensi dapat membantu menciptakan model bisnis yang dapat melayani segmen underbanked ini. Menurut laporan itu, 46% perusahaan yang disurvei mengatakan mereka mungkin akan menerima pembayaran digital dalam 2 hingga 3 tahun ke depan, sementara 30% mengatakan mereka sudah menerima pembayaran online.
(Feby Novalius)