JAKARTA – PT Ginting Jaya Energi resmi mendapatkan pernyataan efektif dari OJK untuk menyelenggarakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan kode WOWS. OJK juga menyatakan bahwa Ginting Jaya Energi termasuk kategori saham syariah.
Pendapatan perusahaan di 2020 pasca IPO diproyeksikan akan naik 1,5 kali lipat dengan laba bersih tumbuh hingga 250%. Dengan target penambahan hingga 23 unit pada 2023, maka Ginting Jaya Energi Tbk akan menjadi perusahaan penyedia jasa penyewaan rig WOWS terbesar di wilayah Asia Pasifik.
Baca Juga: Gandeng Boyband BTS, CEO Tokopedia Pede Bakal Dual Listing
Ginting Jaya Energi telah menunjuk Jasa Utama Capital Sekuritas dan MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Adapun 63,56% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk penambahan 7 rig work over dan well services (Wows) perseroan.
CEO Ginting Jaya Energi Jimmy Hidayat mengatakan akan melepas 750.000.000 lembar saham yang mewakili 30,29 % modal yang dikeluarkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana.
"Dengan IPO ini, selain mendapatkan dana segar untuk pengembangan usaha, Ginting Jaya Energi akan mendapatkan status perusahaan publik. Dari hasil bookbuilding di harga Rp375 - Rp450, terbentuk harga per lembar saham sebesar Rp450, sehingga target peraihan dana IPO mencapai Rp337,5 miliar," ujar dia di Inews Tower Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Baca Juga: Gojek hingga Bukalapak IPO, Rahasia Perusahaan Bisa Terbongkar
Menurut dia, pembelian aset tetap untuk mendukung operasional sebesar 16,74%, pelunasan sebagian utang leasing dengan perusahaan pembiayaan yang merupakan pihak ketiga sebanyak 13,06% dan untuk modal kerja sebesar 6,64% dengan rincian sebanyak 80% dari modal kerja.
"Pada 2019 kami menargetkan pendapatan senilai Rp185 miliar. Target ini meningkat sebesar 10,02% dibanding tahun 2018,” ujar Jimmy Hidayat.