Menurut dia, peningkatan produksi pangan tersebut memerlukan bibit tanaman pangan yang unggul dan berproduksi tinggi. Namun, kondisi perbibitan dan perbenihan komoditas pangan saat ini masih belum terkoordinasikan secara baik. Sehari-harinya, bibit dan benih yang beredar sangat beragam, banyak yang belum terstandarisasi dan kadang-kadang hilang dari pasaran.
"Bibit dan benih bersertifikat yang masih sangat terbatas berakibat pada harga yang cukup mahal, dan banyaknya impor bibit untuk memenuhi kekurangan pasokan. Padahal, banyak bibit impor yang tidak sesuai dengan kebutuhan para petani," pungkas dia.
Pada acara tersebut hadir Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro serta Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud, Kepala Kadin Indonesia, Rosan Roeslani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Franky O. Widjaja dan beberapa pihak lainnya.
(Dani Jumadil Akhir)