Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fakta Pemindahan Ibu Kota Baru, Investasi Jepang hingga Pelabuhan Ramah Lingkungan

Hairunnisa , Jurnalis-Sabtu, 23 November 2019 |09:38 WIB
Fakta Pemindahan Ibu Kota Baru, Investasi Jepang hingga Pelabuhan Ramah Lingkungan
Ilustrasi Perkotaan (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

3. Istana Presiden Baru Bergaya Nasional dengan Kearifan Lokal

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danish Sumadilaga mengatakan, nantinya istana kepresidenan akan dibangun dengan gaya nasional sekaligus penuh dengan kearifan lokal. Hal ini bertujuan untuk mencirikan jika istana tersebut merupakan tempat tinggal sekaligus kantor dari orang nomor satu Indonesia.

"Mungkin dong (didesain khas Indonesia). kita cari yang mencerminkan Indonesia," ujarnya saat ditemui di Komplek DPR-RI, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Baca juga: Kembangkan Pelabuhan Ramah Lingkungan di Ibu Kota Baru, Pemerintah Contek China

Hanya saja lanjut Danis, dirinya belum bisa menyebutkan detil desain dari istana kepresidenan yang mencerminkan Indonesia. Karena menurutnya, dirinya harus menyaring terlebih dahulu desain istana kepresidenan ini lewat sebuah sayembara. Rencananya, sayembara akan diumumkan pada akhir Desember 2019 mendatang.

4. Kembangkan Pelabuhan Ramah Lingkungan di Ibu Kota Baru

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) memastikan ibu kota baru akan memiliki pelabuhan kelas dunia. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung jalur logistik di Ibu Kota Baru.

Nantinya kedua pelabuhan tersebut yakni Pelabuhan Pelabuhan Karingau Balikpapan dan Pelabuhan Samarinda akan dilakukan pengembangan. Kedua pelabuhan tersebut akan dilakukan pengembangan bertaraf internasional, yang berkonsep green port atau ramah lingkungan.

lingkungan

5. Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Baru Butuh Rp256 Triliun

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan dana sebesar Rp256 triliun untuk pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Anggaran tersebut akan dikeluarkan dalam tempo waktu 2020-2024

Direktur Jenderal Cipta Karya (Dirjen) Kementerian PUPR Danis Sumadilaga mengatakan, nantinya dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar. Anggaran itu akan dipakai untuk pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA), jalan dan jembatan, permukiman, serta perumahan.

"Pembangunan infrastruktur kawasan ibu kota negara sebesar Rp 256 triliun," ujarnya saat ditemui di Komplek DPR-RI, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement