JAKARTA – Salah satu perusahaan bahan makanan terbesar di Australia, Metcash, kehilangan perjanjian kesepakatan besar dengan 7-Eleven. Metcash melaporkan mengalami kerugian mencapai 237,4 juta dolar Australia atau USD162,5 juta, setara Rp2,26 triliun (Kurs Rp13.909/USD), hanya beberapa minggu setelah pembatalan perjanjian dengan 7-Eleven.
Baca juga: 6 Fakta Penting Bangkrutnya 7-Eleven
Selain itu, perpecahan di antara keduanya juga menyebabkan kerugian dalam laba operasi sekitar 15 juta dolar Australia atau USD10,3 juta atau Rp143 miliar pada tahun ini. Oleh karena itu, saham Metcash turun sebesar 1,4% pada Selasa Sore waktu Sydney, Australia.
Perusahaan terkemuka Australia itu mengumumkan kegagalannya dalam mencapai kesepakatan dengan 7-Eleven. Kegagalan pencapaian itu terjadi pada pasokan bahan makanan untuk 7-Eleven di pantai timur Australia. Selain itu terjadi ketidaksepakatan mengenai rute pengiriman dan penjadwalan.

“Metcash akhirnya memutuskan bahwa perjanjian tersebut tidak ekonomis untuk bisnis toko swalayan,” kata perwakilan Metcash, seperti dilansir CNN, Rabu (4/12/2019).
Namun, Metcash masih berdiskusi mengenai kelanjutkan kemitraan dengan 7-Eleven di daerah Australia yang lainnya. Metcash juga akan mencari solusi untuk mengatasi kerugian yang diterimanya. Sekadar informasi, perjanjian bisnis antara Metcash dengan 7-Eleven akan berakhir pada Agustus 2020 mendatang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)