JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan hendaklah tidak dipandang sebagai perpindahan kantor pemerintahan semata.
Lebih dari itu, Presiden ingin perpindahan ibu kota menandai perubahan budaya dan sistem kerja. Berikut Okezone telah merangkum harapan Presiden terkait pindahnya ibu kota:
Baca Juga: Jokowi Tidak Ingin Ibu Kota Baru Mahal dan Sepi
1.Pindah Ibu Kota, Percepatan Transformasi Ekonomi
Perpindahan ibu kota ini adalah sebagai sebuah percepatan transformasi ekonomi. “Kita harus belajar dari pengalaman beberapa negara yang pindah ibu kotanya, tapi ibu kotanya menjadi kota yang mahal. Ini jangan. Kemudian sepi, ini jangan. Kemudian yang menghuni hanya pegawai pemerintah plus diplomat, ini juga tidak," jelas Jokowi.
2. Smart Economy
Perpindahan ibu kota ini juga menandai proses transformasi produktivitas nasional, transformasi kreativitas nasional, transformasi industri nasional, dan transformasi talenta-talenta nasional.
"Kalau tujuannya adalah membangun ibu kota yang menjadi mesin penggerak smart economy, maka rancangan ibu kota baru bukan hanya smart metropolis yang compact, yang nyaman, yang humanis, yang zero emision, tapi akan memiliki penanda bahwa negara kita telah melakukan transformasi ekonomi ke smart economy yaitu dengan dibangunnya klaster-klaster pendidikan, klaster-klaster riset dan inovasi," ujarnya.