JAKARTA - Eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengatakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dari dampak krisis 1998.
Baca Juga: Jokowi: Masalah Jiwasraya Sudah Sejak 10 Tahun Lalu
Menurutnya, perusahaan asuransi jiwa berpelat merah tersebut pada dampak krisis 1998 mempunyai utang sekitar Rp6 triliun. Namun semua selesai pada oleh Jiwasraya pada tahun 2009.
"Sekedar meluruskan : Pemerintahan @SBYudhoyono menerima mslh jiwasraya dari dampak krisis 98 dg utang sktr Rp 6 t dan semua selesai oleh Jiwasraya thn 2009. Sjk itu memperoleh laba sampai 2017. Masalah muncul 2018 dan 2019 dan saat ini defisit lbh Rp 30 t. Smg jelas," tulis Said Didu dalam akun Twitter pribadinya @msaid_didu, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Baca Juga: Kejagung Endus Ada Korupsi di Jiwasraya, Libatkan 13 Perusahaan Reksadana
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa persoalan gagal bayar polis asuransi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sudah berlangsung lama. Bahkan, dia menyatakan, persoalan tersebut sudah berlangsung 10 tahun.
"Ini adalah persoalan yang sudah lama sekali, mungkin 10 tahun yang lalu," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Jokowi menilai, persoalan gagal bayar asuransi berpelat merah itu tidak mudah diselesaikan. Meski demikian, dia optimistis Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mampu menyelesaikan persoalan tersebut.
"Yang jelas gambaran solusinya sudah ada, kita tengah mencari solusi itu. Sudah ada, masih dalam proses semuanya," tutur Jokowi.
(Dani Jumadil Akhir)