JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia (BEI), agar dapat mencanangkan tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator di 2020.
Hal itu, disampaikan pada sambutan pembukaan perdagangan saham di Gedung BEI Jakarta, hari ini.
Baca juga: Buka Perdagangan 2020, Jokowi: Jangan Ada Lagi Praktik 'Goreng' Saham
"Tahun 2020 saya harapkan dapat menjadi momentum bagi OJK dan BEI untuk mencanangkan tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator. Yang sering memanipulasi," ujar dia, Kamis (2/1/2020).
Menurut dia, manipulator merupakan pihak yang sering manipulasi khususnya saham. "Yang enggak benar dipoles-poles jadi benar. Seperti 100 saham di poles-poles menjadi 1.000. Hati-hati itu. Bersihkan dan hentikan ini," ungkap dia.
Baca juga: Dibuka Presiden Jokowi, IHSG Langsung Menghijau ke 6.311
Dia menjelaskan saat ini Indonesia sedang menjadi perhatian. Di mana banyak yang mengamati. Dan banyak yang tertarik untuk berinvestasi.
"Tadi Ketua OJK sampaikan, dari surveinya Bloomberg, bonds dan stock kita nomor satu di antara negara emerging market yang lain. Tapi kepercayaan itu jangan hilang gara-gara tadi ada manipulator yang mengambil untung untuk dirinya sendiri. Kita patut bersyukur Indonesia tercatat dan diakui dunia sebagai most preferred emerging market di tahun 2020. Mengalahkan China, India, Brasil dan negara-negara yang pertumbuhannya diakui dunia," ungkap dia.
Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat, Ini Rekomendasi Saham di Awal 2020
Maka itu, lanjut dia, pihaknya akan menekankan semua pemangku kepentingan untuk menjaga kepercayaan ini. Menurutnya, kepercayaan harus diperjuangkan, harus dikembalikan kepada pasar modal Indonesia.
"Oleh karena itu, jadilah yang terpercaya, jangan sekalipun mencederai kepercayaan masyarakat yang diberikan kepada bangsa kita. Saya rasa itu," pungkas dia.
(Fakhri Rezy)