NEW YORK - Wall Street ditutup anjlok pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB) pasca serangan udara AS di Irak yang menewaskan pemimpin militer tertinggi Iran. Serangan ini meningkatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan membuat investor khawatir.
Melansir Reuters, Jakarta, Sabtu (4/1/2020), indeks Dow Jones Industrial Average turun 243,50 poin, atau 0,84% ke level 28.625,30, indeks S&P 500 turun 24,97 poin atau 0,77% ke 3.232,88 dan indeks Nasdaq Composite turun 72,91 poin atau 0,80%, ke 9.019,28.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Anjlok hingga 1%
Atas serangan ini, Iran bersumpah akan membalas dendam setelah Jenderal Qassem Soleimani terbunuh dalam serangan udara yang diluncurkan oleh AS. Qassim merupakan komandan pasukan elite Quds Iran.
Sementara itu, imbal hasil obligasi turun ke level terendah sejak 12 Desember, menyeret turun saham bank, termasuk Bank of America Corp dan Citigroup Inc. Sembilan dari 11 sektor S&P 500 utama berada di zona merah.
Baca Juga: Mengenal Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Elite Iran yang Tewas dalam Serangan AS
"Pasar sedang gelisah dan memberikan sebagian besar keuntungan kemarin," kata Robert Pavlik, kepala strategi investasi di SlateStone Wealth LLC di New York.
"Ada pertanyaan tentang apa (serangan udara) ini akan berubah menjadi dan apakah itu akan menjadi sesuatu yang tahan lama,"
(Dani Jumadil Akhir)