Harga Minyak Naik Tipis Menanti Pergerakan Iran
JAKARTA – Harga minyak dunia terpantau stabil sebesar USD70 per barel. Hal ini ditimbulkan dari terbunuhnya jenderal Iran yang diduga didalangi oleh serangan roket Amerika Serikat (AS).
Walau harga minyak terpantau stabil, namun pasar masih menunggu perkembangan Iran yang akan menyerang balik untuk menganggu pasokan minyak.
Melansir reuters, Jakarta, Selasa (7/1/2020), minyak mentah Brent berjangka ditutup naik 31 sen ke USD68,91 per barel. Harga minyak Brent ini termasuk ke dalam golongan murah karena melihat posisinya yang sempat menyentuh USD70,74 per barel pada minggu lalu.
Baca juga: Jika Konflik AS-Iran Melebar, Harga Minyak Berpotensi Melejit ke USD80/Barel
Lain halnya dengan minyak mentah West Texas Intermediate(WTI) yang naik 22 sen menjadi USD63,27 per barel setelah mencapai harga harga tertinggi sejak April yaitu USD64,72.
"Tampaknya ada pecakapan yang muncul bahwa bukan kepentingan Iran untuk menyerang pasar minyak," kata direktur berjangka di Mizuho di New York, Bob Yawger.
Baca juga: Harga Minyak Awal Tahun Naik Dipicu Ketegangan Timur Tengah
Harga minyak sempat melonjak lebih dari 3% setelah serangan udaa AS yang menewaskan jenderal militer Iran Qassem Solemaini. Dengan adanya peristiwa tersebut, kekhawatiran akan konflik di Timur Tengah makin menjadi yang akan berpengaruh kepada pasokan minyak.
Presiden AS Donald Trump bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Irak, produsen terbesar kedua di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), jika pasukan AS dipaksa untuk menarik diri dari negara tersebut.
