JAKARTA - Khalid Bin Al-Saud menipu pengembang real estate di Arab Saudi dengan nilai mencapai triliunan Rupiah. Modusnya, dia menyamar sebagai Pangeran Arab Saudi.
Pada 2017, Khalid mengaku sebagai anggota Kerajaan Arab Saudi. Saat itu, dia mengadakan pembicaraan dengan pengembang real estate untuk melakukan investasi senilai USD400 juta atau setara Rp5,5 triliun (kurs Rp13.875 per USD) untuk membangun hotel mewah di Pantai Miami.
Baca Juga: 5 Hal Penting Aramco dan IPO Terbesar Sepanjang Sejarah
Melalui media sosialnya, Khalid meyakinkan investor dengan menunjukan foto-foto bahwa dia tinggal di Pulau Fisher, lingkungan eksklusif yang letaknya tidak jauh dari dari Pantai Miami. Demikian dikutip dari CNBC, Selasa (7/1/2020).
Tak hanya itu, dia juga berkeliling dengan Ferrari dengan plat nomor diplomatik dan detail keamanan. Dia juga kerap mengendari Bentley lalu Rolls Royce hingga berpergian degan yacht dan jet pribadi.
Khalid mendokumentasikan gaya hidupnya yang luar biasa dengan juga memamerkan perhiasan bertatahkan berlian, jam tangan Rolex melalui akun Instagram.
Pria yang mengakui sebagai Pangeran Khalid Bin Al-Saud kepada mitra bisnis ini sesungguhnya seorang penipu bernama Anthony Gignac.
Baca Juga: IPO Saudi Aramco Desember 2019, Jadi Terbesar di Dunia
Jaksa Federal mengungkapkan bahwa Gignac lahir di Kolombia dan pindah ke Michigan pada umur 6 tahun. Disampaikan bahwa dirinya tidak memiliki ratusan juta dolar AS yang disimpan di rekening bank asing.
Dia juga tidak mempunyai penthouse dan kondominium di Pulau Fisher, seperti yang sebelum diakuinya. Penipu ini hanya menyewa penthouse bahkan plat nomor diplomatik yang digunakan itu palsu, yang dibeli melalui eBay.
Follow Berita Okezone di Google News