Setelah terbentuk, Luhut berharap agar skema kerjannya bisa menjemput bola. Karena lewat skema jemput bola ini, maka pembangunan ataupun investasi bisa lebih cepat.
Terbukti, lanjutnya, kerja sama ekonomi Indonesia-UEA dengan proyek senilai USD22,89 miliar dimana partisipasi pemerintah UEA sekitar 33% atau sekitar USD6,8 miliar hanya dalam waktu enam bulan saja.
"Komunikasi yang mudah juga tidak mudah terjadi, kita harus membangun trust dan harus tahu bagaimana memposisikan diri," ucapnya.
(Dani Jumadil Akhir)