Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ada 12 Proyek, Lifting Migas Tahun Ini Meroket?

Giri Hartomo , Jurnalis-Minggu, 19 Januari 2020 |20:57 WIB
Ada 12 Proyek, <i>Lifting</i> Migas Tahun Ini Meroket?
Ilustrasi Kilang (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya untuk meningkatkan lifting migas. Hal ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber minyak baru dan mengembangkan wilayah kerja (WK) yang sudah ada atau eksisting.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, saat ini Indonesia masih punya peluang besar mendongkrak lifting dan juga produksi migas. Meskipun memang khusus untuk minyak membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dibandingkan gas.

Baca Juga : Jadi Biang Keladi Defisit Neraca Dagang, Bagaimana Cara Turunkan Impor Migas?

"Sekarang ini kita sedang mengupayakan supaya ada pengembangan sumber-sumber (migas) baru sehingga kita bisa menemukan migas. Kalau gasnya oke, kalau minyaknya butuh waktu," ujarnya mengutip halaman Kementerian ESDM, di Jakarta, Minggu (19/1/2020).

Arifin mengakui, proses alamiah seperti jumlah dan waktu menyebabkan terjadinya penurunan produksi migas pada dekade terakhir. Kondisi ini menjadi tugas besar dirinya saat ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo guna menyelesaikan permasalahan tersebut.

Baca Juga: Soal Harga Gas, Wamen BUMN: Sejak di Hulu Sudah Mahal

"Hal yang paling utama (arahan Presiden) adalah bagaimana bisa meningkatkan lifting migas karena memang dalam beberapa tahun ini produksi migas kita menurun," jelas Arifin.

Pemerintah memang tengah mempercayakan beberapa WK yang kontraknya sudah habis untuk dikelola oleh PT Pertamina (Persero). Dirinya ingin agar Pertamina selaku BUMN bisa mengembalikan produktifitas WK yang kontraknya sudah habis.

"Pertamina ditugaskan untuk alih kelola dan mengembalikan produktivitas (WK terminasi)," tegas Arifin.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement