JAKARTA - Impor minyak dan gas bumi (migas) masih menjadi momok defisit neraca perdagangan Indonesia. Tercatat, pada 2019 neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar USD3,2 miliar.
Lalu bagaimana langkah menghentikan dominasi impor migas?
Baca Juga: Defisit Neraca Dagang Sektor Migas Tembus USD971,3 Juta pada Desember 2019
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto mengatakan, ada beberapa langkah untuk menghentikan impor migas, salah satunya program biodiesel 30% (B30)
"Dengan B-30 maka Pertamina sudah tidak lagi impor solar subsidi, beli seluruh crude produksi dalam negeri yang bagian kontraktor," kata Djoko kepada Okezone, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Baca Juga: Neraca Dagang Indonesia Defisit USD3,2 Miliar Sepanjang 2019
Selain itu kata Djoko, hal yang terpenting dalam menurunkan impor migas adalah menggeber Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Gunakan EBT serta tingkatkan produksi migas nasional," katanya.