JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, benih dan indukan adalah masalah utama dalam pembudidaya udang. Untuk itu, pembenihan dan indukan udang di balai unit pelaksana teknis (UPT) akan ditingkatkan jumlahnya untuk mencukupi kebutuhan pembudidaya di Tanah Air.
“Dari semua permasalahan pembudidayaan yang saya tangkap, utamanya itu kurangnya benih dan indukan,” ujarnya di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara di Kecamatan/Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dilansir dari keterangan resmi, Kamis (30/1/2020).
Baca juga: Menteri Edhy Ingin Akuikansi Berani Kritik KKP
Saat ini, Menteri Edhy tengah fokus mengembangkan budidaya perikanan, khususnya udang. Sektor ini punya peluang besar menopang perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja baru, karena persentase penggarapannya masih terbilang kecil, yakni 10% dari potensi yang dimiliki.
Selain Vaname dan Windu yang sudah umum dibudidayakan, juga ada udang jerbung (Penaeus merguiensis) dan udang putih (Penaeus indicus). Dua udang ini merupakan asli Indonesia, namun produktivitasnya masih dominan dari hasil tangkapan di alam. Sehingga mengarahkan udang jerbung dan udang putih ke sektor budidaya diyakini dapat meningkatkan produktivitas udang nasional.
Baca juga: Menteri Edhy Tunjuk 22 Pejabat Baru di KKP
Pembenihan udang jerbung dan udang putih sedang dimasifkan di BBPBAP Jepara. Dalam setahun, balai ini mampu memproduksi 20 juta benih udang, di mana 12 juta di antaranya merupakan hasil dari indukan yang bukan dari tangkapan di alam. BBPBAP Jepara sendiri saat ini punya 30 ribu indukan udang jerbung.
Menurut Menteri Edhy, jumlah tersebut masih harus ditingkatkan agar bisa memenuhi kebutuhan pembudidaya di Indonesia. Bahkan ia berencana memberikan benih secara gratis ke masyarakat bila stok benih sudah melimpah.