Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Cabai Tinggi, Kenapa Petani Takut Tanam di Musim Hujan?

Giri Hartomo , Jurnalis-Jum'at, 31 Januari 2020 |17:24 WIB
Harga Cabai Tinggi, Kenapa Petani Takut Tanam di Musim Hujan?
Harga Cabai Naik. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA – Harga cabai masih tinggi karena pasokan dari petani berkurang. Petani juga sedikit yang melakukan tanam karena ketidakpastian cuaca.

Menurut Pengamat Pertanian Institute Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa, memang cuaca saat ini tidak menentu, seperti sekarang sedang panas. Padahal, Januari dan Februari merupakan musim hujan.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit Merah Naik Jadi Rp92.625/Kg

Pada musim penghujan, biasannya hanya sedikit saja petani yang berani menanam cabainnya. Pasalnya, kelembapan tinggi membuat tanaman cabai rawan kerusakan.

"Karena musim penghujan kelembaban tinggi kalau kelembaban tinggi jamur muncul," ujarnya saat dihubungi Okezone, Jumat (31/1/2020).

Baca Juga: Harga Cabai Naik, Efek Perubahan Cuaca?

Namun demikian, Andreas mengakui ada beberapa petani yang berani untuk menanam. Hanya kualitasnya menurun dan membuat harga jualnya jatuh.

"Jadi yang berani menanam cabai melawan alam. Mereka menanam cabai yang panennya di bulan seperti ini nah itu risikonya rusak, produksinya turun," jelasnya

Bahkan jika dibandingkan dengan ongkos menanam, tanam cabai pada musim hujan akan berisiko merugi. Apalagi ongkos tanaman cabai cukup tinggi Rp100 juta per setiap kali tanam.

"Di sisi lain harga cabainya tinggi itu sangat berisiko tapi potensial lost. Kalau cabai lost tinggi sekali. Bahkan bisa sampi Rp100 juta lebih," ucapnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement