JAKARTA - Aston Martin selamat dari kebangkrutan atas uluran tangan miliarder asal Kanada bernama Lawrence Stroll yang adalah pemilik Racing Point Formula 1. Stroll akan membeli 16,7% saham Aston Martin Lagonda Ltd (AML) yang setara dengan USD239 juta (Rp3,2 triliun dengan kurs Rp13.715 per USD).
Baca Juga: Disuntik Rp3,6 Triliun, Aston Martin Percaya Diri Lanjutkan Proyek DBX
Melansir CNN, Senin (3/2/2020), kemudian, Aston Martin akan mengumpulkan dana tambahan sebesar USD417 juta melalui penerbitan saham baru, beberapa di antaranya akan dibeli oleh konsorsium Stroll. Setelahnya, Lawrence Stroll juga dikatakan akan menjadi ketua eksekutif Aston Martin, menggantikan Penny Hughes yang akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua Aston Martin.
Aston Martin yang berada dalam ambang kehancuran utamanya disebabkan oleh kesulitan pada kinerja perdagangannya selama tahun 2019 sehingga berimbas pada tekanan parah dalam likuiditas yang telah membuat perusahaan tidak memiliki alternatif selain mencari pendanaan ekuitas tambahan yang substansial.
"Tanpa ini, neraca tidak cukup kuat untuk mendukung operasi kelompok," ujar Penny Hughes.
Baca Juga: Krisis Finansial, Aston Martin Batal Produksi Mobil Listrik Perdananya
Namun tak sejalan dengan kinerja perdagangan perusahaan, saham Aston Martin pada Jumat lalu terpantau melonjak sekitar 18% di harga USD6.23 di London. Tetapi harga saham AML masih berada di sekitaran 75% di bawah harga IPO yang perusahaan miliki.