Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tuntut Kepastian hingga Tunggu Persetujuan DPR, Bagaimana Akhir Kasus Jiwasraya?

Irene , Jurnalis-Minggu, 09 Februari 2020 |06:10 WIB
Tuntut Kepastian hingga Tunggu Persetujuan DPR, Bagaimana Akhir Kasus Jiwasraya?
Asuransi Jiwasraya. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

4. Pemerintah Dorong Jiwasraya Cicil JS Saving Plan

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo juga menerangkan bahwa pemerintah sebisa mungkin untuk mendorong Jiwasraya agar bisa mencicil dana JS saving plan dalam waktu yang bersamaan dengan nasabah tradisional.

"Dan nantinya kita harapkan polis tradisional ini bisa kita sehatkan ke depan. JS saving plan memang kita rencanakan bayar bertahap," jelasnya.

5. Jiwasraya Tak Akan Masuk Holding BUMN Asuransi

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan bahwa PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak akan masuk dalam holding asuransi BUMN yang akan dipimpin oleh PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). Hal ini dikarenakan Jiwasraya masih menghadapi persoalan gagal bayar.

"(Jiwasraya), belum masuk holding. Jadi, di dalamnya ada Jasindo, Jasa Raharja, Askrindo dan Jamkrindo. Nanti di situ akan menggunakan Bahana sebagai alat untuk transformasi asuransi secara keseluruhan. Namun pelan pelan kita gunakan juga untuk sebagian penyelamatan pemegang polis Jiwasraya," ujarnya, Rabu (5/2/2020).

Kartika juga menjelaskan pembentukan holding bukan ditujukan untuk Jiwasraya semata. Namun, Kartika mengatakan ada transformasi yang telah direncanakan.

"Holding asuransi ini bukan hanya sekedar untuk Jiwasraya, memang transformasi yang sudah kita rencanakan. Kita kan punya asuransi cukup banyak termasuk yg anak anak perusahaan ya. Seperti kita ada Taspen Life, BUMN perbankan kita juga punya banyak bancassurance, seperti Axa Mandiri, BNI Life," ungkapnya.

6. 50 Nasabah Beraudiensi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani

Pada Kamis (6/2/2020) lalu, sebanyak 50 nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mendatangi kantor Kementerian Keuangan dengan tujuan untuk berunding bersama Sri Mulyani guna memastikan pengembalian dana investasi. Puluhan nasabah ini kompak berpakaian kemeja putih dan celana hitam.

Puluhan nasabah ini juga mengatakan ingin menyerahkan surat kepada Sri Mulyani yang berisikan sejumlah tuntutan untuk dana yang atas milik mereka dapat dikembalikan.

"Kami mohonkan Ibu Sri Mulyani, Wamenkeu, atau Dirjen-nya mau menerima kami. Dan kami hanya memberikan surat pernyataan tolong dibayar uang kami yang sudah dijanjikan," ujar seorang nasabah Jiwasraya bernama Ida Tumota.

Ida Tumota menceritakan dirinya telah menanamkan dana di Jiwasraya sejak 2018 lalu dengan janji dananya akan kembali dalam satu tahun dengan keuntungan lebih tinggi dari bank umum. Namun saat dirinya menginginkan dana itu kembali, Jiwasraya tidak bisa memenuhinya. Ida mengatakan Jiwasraya hanya memberikan surat edaran yang diberikan perusahaan mengalami gagal bayar karena kesalahan investasi.

"Pas kami minta, pas batas waktunya dengan enteng cuma dijawab maaf asuransi Jiwasraya gagal berinvestasi sehingga keuangan kami ditunda, bayarnya kapan, tidak jelas! Sekali lagi saya katakan tidak jelas! Ini uda lewat 1 tahun dan belum dibayar! Dan kami mohon sekali lg bu menteri keuangan tolong hadapi kami," ungkap Ida.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement