Hanya saja, holding ini masih belum berjalan dengan maksimal. Mengingat anggota holding BUMN Rumah Sakit ini masih belum fokus pada lini bisnisnya yakni pada sektor kesehatan. Oleh karenanya, Erick menginginkan agar pelayanan dari seluruh rumah sakit yang berada di Holding Rumah Sakit ini bisa disatukan agar lebih maksimal.
"Yang pertama kan Pelni dengan Pertamina dulu, setelah degan PTPN, Pelindo dan lain-lain. Tapi hari ini untuk operasionalnya tidak menunggu kepemilikan, sudah mulai disinergikan operasinalnya. Apalagi penting sekali tercipta bisa memapping konsolidasi ini ke depannya perlu apa, misalnya alat CT scan, MRI baru lima. Dengan mapping ini kita bisa prediksi kebutuhan dari alat-alat yang ada," jelasnya..
Dia juga menjelaskan mengenai holding perusahaan farmasi BUMN yang telah terjadi. Ke depannya, dia berharap agar holding farmasi dapat bersinergi dengan Pertamedika yang merupakan induk holding BUMN Rumah Sakit.
"Holding farmasi sudah terjadi, bagaimana farmasi ini bisa bersinergi dengan rumah sakit karena penting sekali, pada saat sekarang usia penduduk Indonesia masih muda 58%. Health security harus mulai diantisipasi dari sekarang," kata Erick.
(Fakhri Rezy)