JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan terkait lifting minyak Pemerintah memiliki target dalam sepuluh tahun ke depan atau 2030 bisa mengembalikan produksinya menjadi 1 juta barel per hari.
“Untuk itu memang kita harus melakukan banyak langkah-langkah untuk bisa meningkatkan produksi antara lain, pertama itu adalah mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan yang ada, kemudian juga bisa melakukan program reserve to the production,” kata Arifin seperti dikutip laman setkab, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Baca Juga: Molor, Target Lifting Migas 1 Juta Barel Tercapai di 2030?
Jadi, lanjut Arifin, sumber-sumber yang terdeteksi potensi-potensi jumlahnya bisa segera berproduksi dan juga program untuk melakukan recovery, antara lain steamflood chemical enhanced oil recovery. Untuk eksplorasi dari lapangan-lapangan yang baru, yang masih, yang sudah dideteksi, menurut Arifin, itu bisa cepat berproduksi dan ini bisa dilakukan dalam jangka waktu 10 tahun targetnya.
“Kita juga masih memiliki 13 ribu bekas lobang pengeboran yang sudah ditinggal. Nah ini juga kalau kita melakukan program rehabilitasi, kita masih bisa berharap ini juga bisa menghasilkan tambahan produksi minyak tetapi 13 ribu ini kan jumlahnya banyak,” ujar Menteri ESDM.
Baca Juga: Upaya Menteri ESDM Kejar Lifting Minyak Kembali ke 1 Juta Barel/Hari
Untuk itu, Arifin menyampaikan perlu memobilisasi banyak tenaga ahli, peralatan dan sebagainya, agar bisa mengoptimalkan produksi minyak. Potensi eksplorasi, menurut Menteri ESDM, kalau di daerah yang sekarang, yang banyak minyaknya, seperti di Rokan ada 10 lokasi potensial, jumlah lokasinya 128 yang harus dioptimalkan.