JAKARTA - Harga emas turun hingga 3,6%, karena investor menjual logam mulia demi uang tunai seperti dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat, setelah langkah-langkah stimulus tambahan AS gagal menenangkan pasar yang khawatir atas penurunan ekonomi akibat virus corona.
Harga emas dalam spot gold turun 2,7% menjadi USD1.486.82 per ounce. Emas berjangka AS diselesaikan 3,1% ke level USD1.477.90.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik hingga Rp25.000/Gram
"Emas menurun karena risiko kepanikan pasar sehingga diperdagangkan kembali di bawah level USD1.500," kata Kepala perdagangan Derivatif Logam Tai Wong, dilansir dari Reuters, Kamis (19/3/2020).
Harga emas terbebani indeks dolar yang melonjak dalam tiga tahun terakhir. Meski demikian, emas akan kembali berkilau menantikan dampak dari kebijakan Pemerintah AS yang meminta Kongres untuk menyetujui USD500 miliar pembayaran tunai kepada pembayar pajak dalam dua putaran yang akan dimulai 6 April.
Baca Juga: Harga Emas Melonjak Jadi USD1.524/Ounce
"Emas akan tetap stabil selama beberapa sesi berikutnya seperti investor menunggu untuk melihat apakah administrasi Trump tidak mampu cepat melewati rencana stimulus besar-besaran," kata Analis Pasar OANDA, Edward Moya.
Di antara logam mulia lainnya, paladium tergelincir 2,1% menjadi USD1.608.50 per ounce, sementara platinum turun 8,8% menjadi USD602,83. Perak turun 5,9% menjadi USD11,85 setelah jatuh ke level terendah sejak Januari 2009.
Sebagai informasi, virus corona telah menginfeksi lebih dari 205.000 orang dan menewaskan lebih dari 8.200 di seluruh dunia. Hal ini menjadi malapetaka pasar sebagai negara di seluruh dunia.
(Feby Novalius)