5. BI Selalu di Pasar
Gubernur BI Perry Warjiyo juga memastikan BI terus berada di pasar memantau secara baik dan mengintervensi atau stabilisasi nilai tukar diperlukan yang diperlukan baik melalui tunai atau spot melalui DNDF maupun juga melalui pembelian SBN dari pasar sekunder.
"Sebagaimana kita ketahui sejauh ini selama tahun ini, BI sudah membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp168,2 triliun ini adalah SBN yang memang dilepas oleh asing," ungkap dia.
6. Cadangan Devisa Cukup
Jumlah cadangan devisa RI lebih dari cukup untuk melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah Bagaimana kemudian ke depan berupaya agar menjaga kecukupan cadangan devisa dalam rangka menstabilkan nilai tukar Rupiah," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
7. Penyebab Rupiah Menguat Lawan Dolar AS
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, saat ini kondisi Rupiah terhadap dolar AS sudah berangsur membaik. Mekanisme pasar yang membaik membuat nilai tukar rupiah bergerak di level Rp16.250 per USD
"Nilai tukar Rupiah bergerak stabil dan terus menguat. Mekanisme pasar bid dan offer berlangsung membaik membentuk nilai tukar Rupiah menjadi Rp16.250," ujarnya dalam telekonferensi Kamis (26/3/2020).
Menurut Perry, penguatan Rupiah ini membuktikan jika kecemasan kondisi global saat ini sudah menurun, sehingga para pelaku pasar mulai kembali menaruh uangnya di pasar keuangan.
8. Rupiah Menguat ke Rp16.170 per USD
Pada perdagangan akhir pekan, Rupiah kian menguat ke level Rp16.100-an per USD. Hal ini menjadi kabar baik setelah hampir mendekati level Rp17.000 per USD.
Mengutip Bloomberg Dollar Index, Rupiah menguat 135 poin atau 0,83% ke Rp16.170 per USD.
(Dani Jumadil Akhir)