JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melobi Menteri BUMN Erick Thohir agar BUMN menggunakan fasilitas Domestic Non Delivery Forward (DNDF) untuk memfasilitasi kebutuhan dolar AS.
"Kami juga berdiskusi dengan menteri BUMN, kebutuhan-kebutuhan valas dari BUMN bisa disediakan melalui DNDF," jelas Perry, Selasa (31/3/2020).
Nilai tukar Rupiah sempat tertekan hingga menuju level Rp17.000 per USD beberapa waktu lalu. Kini, Rupiah memang stabil di kisaran Rp16.000 per USD.
Baca Juga: Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp16.335/USD
Salah satu upaya BI memperkuat nilai Rupiah adalah dengan mendorong semua stakeholder untuk menggunakan fasilitas Domestic Non Delivery Forward (DNDF).
"Tentu juga kami mengharapkan para importir, apapun, berbagai pihak yang memenuhi dolar AS barang kali bisa dipenuhi tidak semuanya baik tunai maupun spot, masuklah dalam forward melalu DNDF, itu relatif murah dan juga mencover dan melindung nilai dari nilai tukar," jelas dia.
"Kami juga mendorong investor global juga masuk ke DNDF, nah itu yang mengenai perkembangan nilai tukar," ungkap Perry.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)