Menurut Nyoman, memang saat ini sudah ada 26 perusahan telah mencatatkan sahamnya sepanjang 2020 ini. Sementara itu, terdapat 18 perusahaan yang masih berada dalam daftar tunggu (pipeline) IPO.
Tak berhenti sampai di situ, ada 4 perusahaan yang berencana menerbitkan obligasi atau surat utang baru. Kemudian ada juga 5 perusahaan yang akan mencatatkan efek lainnya seperti Exchange Traded Fund (ETF) dan dan 1 perusahaan Dana Investasi Real Estate (DIRE).
"Saat ini sudah terdapat 26 perusahaan baru. dan total pipeline per 23 april 2020 terdapat 28 lagi pencatat efek baru," kata Nyoman.
Dari perusahaan-perusahaan yang sudah mengajukan minatnya, terdiri dari berbagai macam sektor. Hanya saja, dirinya tidak menyebutkan nama perusahaan mana saja yang sudah antre dalam daftar tunggu.
"Untuk saham dari sektor tersebut ada Agri, finance, trade service hingga properti," ucapnya.
(Fakhri Rezy)