Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dampak Covid-19, Sri Mulyani: Penerbangan Indonesia Sisa 70 dari 79.000 Perjalanan

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 04 Mei 2020 |14:59 WIB
Dampak Covid-19, Sri Mulyani: Penerbangan Indonesia Sisa 70 dari 79.000 Perjalanan
Pesawat (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Pandemi virus Corona atau Covid-19 membuat sektor penerbangan mengalami tekanan yang sangat luar biasa. Mengingat, jumlah penerbangan juga turun seiring pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah di masing-masing negara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di seluruh dunia sudah ada 240.000 penerbangan yang dibatalkan. Angka tersebut masih bisa lebih besar mengingat, angka tersebut hanya dari periode Januari hingga Februari.

 Baca Juga: Dampak Covid-19, Pilot Tidak Terbang Selama 6 Bulan Wajib Belajar Lagi

"Jumlah penerbangan yang dibatalkan adalah 240.000 (penerbangan di seluruh dunia)," ujarnya dalam rapat virtual dengan Badan Anggaran (Banggar), Senin (4/5/2020).

Menurut Sri Mulyani, untuk di Indonesia sendiri dampak dari virus corona pada penerbangan cukup besar. Salah satu buktinya adalah dengan berkurangnya jumlah penerbangan.

Semula, ada sekira 79.000 penerbangan yang ada di Indonesia baik rute internasional maupun domestik. Saat ini, akibat pandemi corona, jumlah penerbangan yang tersisa hanya 70 penerbangan saja.

 Baca juga: Maskapai 'Kursi Kosong' Beralih Angkut Kargo, Ini 7 Faktanya

"Penerbangan Indonesia sendiri yang tadi pagi disampaikan di dalam sidang kabinet dari 79 ribu sekarang tinggal 70 penerbangan, Jadi pasti semua lembaga atau perusahaan penerbangan mengalami tekanan yang sangat luar biasa," ucapnya.

Hal ini juga berdampak pada sektor pariwisata yang menjadi salah satu pendorong dan penyumbang devisa terbesar bagi negara. Namun karena adanya virus corona, ada sekitar 50 juta pekerja yang terancam akan kehilangan pekerjaannya.

"50 juta lebih dari pekerja di sektor pariwisata terancam akan kehilangan pekerjaan," ucapnya

Selain di Indonesia, dampak juga terasa di negara maju seperti Amerika Serikat. Tercatat ada 1000 pesawat maskapai Amerika yang harus berhenti beroperasi dan ada 25 juta pekerja yang berkaitan dengan sektor penerbangan terkena dampaknya.

"1000 pesawat maskapai Amerika di perjalanan berhenti beroperasi dan 25 juta pekerja yang berkaitan dengan industri penerbangan akan mengalami dampak," kata Sri Mulyani.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement