JAKARTA - Pandemi corona membuat kebiasaan masyarakat untuk belanja tidak berubah. Hanya saja, adanya pandemi corona membuat metode belanjanya yang sedikit berubah.
Perencana Keuangan Prita Ghozie mengatakan, adanya virus Corona membuat masyarakat Indonesia jadi lebih gemar belanja online. Hal ini imbas dari pembatasan sosial atau Physical Distancing yang harus dijalani oleh masyarakat untuk menghindari penyebaran virus corona.
Baca Juga: Alasan Harus Punya Dana Darurat, untuk Peristiwa Tak Terduga
Apalagi, pada beberapa daerah juga pusat perbelanjaan mulai ditutup untuk umum. Mengingat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan di beberapa daerah termasuk Jabodetabek.
"Sejak para istri enggak bisa belanja di mall karena tutup. Tapi panggilan paket setiap hari datang terus. Ada hal-hal yang kebiasaan kita tidak berubah," ujarnya dalam acara live streaming Financial season bersama Okezone, Kamis (7/5/2020).
Selain itu lanjut Prita, dalam membelanjakan barang juga ada sedikit perubahan. Pada awal pandemi corona masuk ke Indonesia, masyarakat cenderung membelanjakan uangnya secara berlebihan untuk keperluan yang tidak terlalu penting atau yang biasa disebut panic buying.
"Statistiknya secara studynya ada. Momen pertama itu rupanya pada peningkatan banyak pengeluaran rumah tangga. Kita banyak melakukan panic buying. Berakibat rumah tangga banyak melakukan pengeluaran sampai stok begitu banyak," jelasnya.
Baca Juga: Covid-19, Siapkan Dana Darurat untuk Persiapan hingga Desember
Ketika itu, masyarakat membeli berbagai macam alat-alat pelindung diri seperti masker hingga hand sanitizer secara berlebihan. Padahal, seharusnya pembelian termasuk kebutuhan pokok ini harus tetap direncanakan dengan baik.