“Kalau pemerintah Amerika suplai us treasury akan meningkan dan likuiditas di sana meningkat. Ini akan berdampak kenaikan suku bunga us treasurydan us bonds,” kata Perry dalam telekonferensi ditulis Minggu (10/5/2020).
Baca Juga: Rupiah Berhasil Menguat ke Rp14.995/USD
Hal ini, kata Perry membuat perbedaan suku bunga tinggi dan menarik investor membeli SBN. Dengan begitu, kekuatan dolar akan melemah.
“Berkaitan nilai tukar, kekuatan dolar melemah. Di sisi lain, inflow SBN akan tetap tinggi dan mendukung penguatan rupiah ke depan, jadi satu kekuatan dolar berkurang dan inflow Indonesia tinggi,” tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)