JAKARTA - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tambang terus berusaha untuk mencaplok 20% saham PT Vale Indonesia Tbk. Bahkan perseroan mengaku sudah meyiapkan dana khusus untuk mencaplok saham Vale Indonesia.
Direktur Utama Inalum Orias Petrus Moedak mengatakan, porses akuisisi saham Vale masih terus berjalan. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk proses akuisisi pun sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari
"Harga sudah dibicarakan tahap awal, kita sesuaikan dan sudah lakukan perhitungan. Kami tidak bisa sebutkan, yang pasti mereka akan umumkan nanti," ujarnya dalam teleconfrence, Jumat (15/5/2020).
Baca Juga:Â Inalum Terbitkan Global Bond Rp37,5 Triliun, Langsung Beli Vale
Menurut Orias, pihaknya memang sudah mengajukan penawaran harga kepada pihak PT Vale Indonesia. Sebab proses persetujuan terlebih dahulu sebelum diumumkan dan deal mengenai hargannya.
"Masih butuh approval dan review apakah harganya sudah sesuai dengan perhitungan, apakah harga yang dipasang ini nggak melanggar aturan, jadi tunggu approvalnya dulu," jelasnya.
Baca Juga:Â Inalum Raup Dana dari Global Bond Senilai Rp37,5 Triliun
Menurut Orias, yang terpinting saat ini adalah perseroan menyiapkan dana untuk ambil alih 20% saham PT Vale Indonesia. Sehingga ketika harga disetujui, perseroan bisa segera merealisasikan proses divestasi tersebut.
Salah satunnya adalah dengan peneribtan surat utang global atau global bond yang dilakukan oleh Holding industri pertambangan PT Inalum (Persero) atau MIND ID (Mining Industry Indonesia)sebesar USD2,5 miliar atau setara Rp37,5 triliun (mengacu kurs Rp15000 per USD). Ini menjadi penerbitan obligasi terbesar yang diterbitkan diataran perusahaan tambang di Asia.